Tugas Biokimia
MINERAL

Disusun oleh :
Nama : Wida Salupi
NIM : M0407070
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2008
Pengertian
Mineral merupakan sekelompok senyawa anorganik yang dibutuhkan tubuh untuk kelancaran proses metabolisme. Mineral merupakan katalisator untuk semua fungsi utama tubuh. Vitamin tidak dapat berperan tanpa kandungan tertentu mineral. Mineral membantu pengangkutan nutrisi ke dalam sel. Darah dan cairan sel jaringan harus mengandung keseimbangan pH dan mineral yang bertanggung jawab untuk mencegah pH terlalu asam atau terlalu basa. Walaupun terdapat sedikit perbedaan dalam kepekatan darah dari segi kandungan kimianya, tetapi dapat mengakibatkan efek samping yang berbahaya. Semua mineral bekerja secara sinergi antara satu dengan yang lain dan membantu membawa tenaga elektrik atau sistem saraf ke seluruh tubuh. Tingkat Keseimbangan mineral dalam tubuh merupakan pengukur perbedaan antara mereka yang sehat dan tidak sehat.
Penggolongan Mineral
Mineral (elemen, unsur) dibedakan dalam dua kelompok besar yang terdapat pada analisa tubuh kita, berdasarkan kwantum yang relatif besar,
1. Makro elemen, yang terdapat dalam kwantum yang relatif besar, seperti K, Na, Ca, Mg, dan P, S serta Cl.
2. Mikro elemen, yang terdapat dalam kwantum yang relaif sedikit.
a) Mikro elemen esensial, yaitu yang betul-betul diperlukan oleh tubuh, jadi harus ada, seperti Fe, Cu, Co, Se, Zn dan J, serta F.
b) Mikro elemen yang mungkin esensial, belum pasti betul diperlukan atau tidak di dalam struktur atau fisiologi tubuh, seperti Cr, Mo
c) Mikro elemen yang tidak diperlukan atau non esensial
Jenis ini terdapat didalam tubuh karena terbawa tidak sengaja bersama bahan makanan, jadi sebagai kontaminan (pencemaran). Termasuk ke dalam kelompok ini ialah Al, As, Ba, Bo, Pb, Cd, Ni, Si, Sr, Va dan Br.
3. Ada lagi kelompok yang disebut trance elements, yang sebenarnya sudah termasuk kelompok mikro elemen, tetapi diperlukan dalam kwantum yang lebih kecil lagi ke dalam kelas ini termasuk Co, Cu dan Zn.
Makro elemen berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisma atau sebagai bagian penting dari struktur sel dan jaringan.
Jenis Mineral
1.Yodium / Iodium / I
Zat mineral yodium biasanya terdapat pada garam dapur yang tersedia bebas di pasaran, namun tidak semua jenis dan merk garam dapur mengandung yodium. Yodium berperan penting untuk membantu perkembangan kecerdasan atau kepandaian pada anak. Yodium juga dapat membatu mencegah penyakit gondok, gondong atau gondongan. Yodium berfungsi untuk membentuk zat tirosin yang terbentuk pada kelenjar tiroid. (http://organisasi.org/)
Iodium adalah mineral yang dibutuhkan oleh kelenjar gondok untuk pembuatan hormon tiroksin. Tiroksin berfungsi untuk meningkatkan laju oksidasi dalam sel-sel tubuh, juga langsung mempengaruhi sintesis protein. Penyerapan Iodium berlangsung sangat cepat yaitu dalam waktu 3-6 menit setelah dimakan dan dicerna dalam mulut (Friend, 1972). Perkiraan kecukupan yang dianjurkan sekitar 40-120 mg setiap hari untuk anak sampai 10 tahun, dan 150 mg untuk orang dewasa. Untuk, dan 150 mg untuk orang dewasa. Untuk orang hamil dan menyusui dianjurkan tambahan masing 25 mg dan 50 mg setiap hari.
Defisiensi : Kekurangan Iodium dapat menyebabkan penyakit gondok yang umumnya kita jumpai pada wanita dan jarang sekali pada pria. Dan masa paling peka terhadap kekurangan Iodium terjadi pada waktu usia menjelang dewasa (puber). Kretinisme juga merupakan gejala kekurangan Iodium yaitu gejala awal pada bayi yang baru dilahirkan. Pertumbuhan bayi tersebut sangat terhambat, kulitnya menjadi tebal, kering, dan seringkali mengeriput, lidahnya membesar, bibir tebal dan selalu terbuka. Pada umumnya kekkurangan Iodium ini disebabkan karena kekurangan Iodium dalam tanah tempat tinggal mereka yang biasanya terletak pada daerah pegunungan atau sekitar danau.
Sumber : Bahan makanan yang banyak mengandung Iodium, pada umumnya hasil laut dan garam yang sudah diberi Iodium yang dijual bebas di pasaran. Tumbuhan yang tumbuh di permukaan tanah yang sangat bervariasi tergantung variasi tingkat lapisan tanah (soil) alami. (www.viewnutrition.php.)
2. Phospor / Fosfor / P
Fosfor berfungsi untuk pembentukan tulang dan membentuk gigi
3. Cobalt / Kobal / Kobalt / Co
Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah.. Bagian dari berbagai jenis enzim, tembaga dibutuhkan untuk berbagai fungsi yang luas cakupannya: pembentukan (formasi) darah dan tulang, produksi pigmen melanin dari kulit dan rambut, dan pelepasan energi dari makanan;
Gejala Defisiensi : Defisiensi sangat jarang dikenali tapi gejala dini dapat termasuk kerusakan fungsi jantung dan anemia;
Sumber : Buah-buahan dan kacang-kacangan. (www.viewnutrition.php.)
4. Chlor / Klor / Cl
Chlor digunakan tubuh kita untuk membentuk HCl atau asam klorida pada lambung. HCl memiliki kegunaan membunuh kuman bibit penyakit dalam lambung dan juga mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
Gejala Defisiensi : Defisiensi sangat jarang terjadi, kecuali sebagai akibat dari berkeringat/muntah-muntah yang terlalu berkepanjangan dan berat;
(www.viewnutrition.php.htm)
5. Magnesium / Mg
Fungsi atau kegunaan dari magnesium adalah sebagai zat yang membentuk sel darah merah berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin. Terutama ditemukan dalam tulang dan esensial untuk pertumbuhan tulang, magnesium juga dibutuhkan dalam setiap sel dan untuk berfungsinya beberapa enzim yang dibutuhkan untuk memakai energi (dari makanan). Magnesium juga dibutuhkan untuk berfungsinya kalsium secara normal;
Gejala Defisiensi : Kejang otot, kelemahan otot, susah tidur (insomnia) atau ketegangan (nervousness), tekanan darah tinggi, detak jantung tak beraturan, susah buang air besar, sawan (fits or convulsions), hiperaktif, depresi, bingung (confusion), kurang nafsu makan, kalsium disimpan dalam jaringan lunak misalnya sebagai batu ginjal;
Sumber : Almon (almonds), kacang mete, kacang brasil (brazil nuts), kacang tanah, kacang pikan (pecan nuts, sejenis kemiri), kismis (raisin);
(www.viewnutrition.php.htm)
6. Mangaan / Mangan / Mn
Mangaan berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh kita dan sistem reproduksi. Bagian dari beberapa enzim esensial dan memicu banyak aktivitias lainnya, termasuk antioksidan dan proses produksi energi;
Gejala Defisiensi : Kejang otot, pertumbuhan pada masa kanak-kanak yang terhambat, pening atau indra kesimbangan yang buruk, sawan, sakit lutut, sakit sendi, penyakit kardiovaskular (cardiovascular);
Sumber : Nanas, blackberry, raspberry, anggur, strawberry, kacang-kacangan dan biji-bijian; (www.viewnutrition.php.htm)
7. Tembaga / Cuprum / Cu
Tembaga pada tubuh manusia berguna sebagai pembentuk hemo globin pada sel darah merah.
8. Kalsium / Calcium / Ca
Kalsium atau disebut juga zat kapur adalah zat mineral yang mempunyai fungsi dalam membentuk tulang dan gigi serta memiliki peran dalam vitalitas otot pada tubuh. (http://organisasi.org)
Esensial untuk pertumbuhan dan menjaga kekuatan tulang dan gigi;
Kalsium juga mengendalikan konduksi impuls syaraf ke dan dari otak dan kontraksi otot;
Meningkatkan kesehatan jantung, menggumpalkan darah, memperbaiki kulit, memelihara keseimbangan asam-basa yang tepat, mengurangi kram dan kejang akibat menstruasi (menstrual cramps and tremors); Keseimbangan kalsium dalam tubuh ditingkatkan dengan masukan vitamin D yang memadai dan olahraga; Keseimbangan kalsium menjadi buruk karena ekspos timah (exposure to lead), konsumsi alkohol, kopi dan teh atau kurang vitamin D dan karena asam hidroklorida (hydrochloric acid) yang diproduksi dalam perut/lambung;
Gejala Defisiensi : Kram atau kejang otot (Muscle cramps or tremors), susah tidur (insomnia) atau ketegangan (nervousness), sakit sendi atau radang sendi, gigi busuk (tooth decay), tekanan darah tinggi; Kekurangan kalsium dapat menyebabkan penyakit osteomalsia yakni tulang menjadi rapuh karena absorpsi yang rendah atau terlalu banyak kalsium yang terbuang melalui urine.
Sumber : Almon, prem, biji pumpkin (=sejenis labu); Makanan yang banyak mengandung kalsium adalah susu dan hasil laut seperti ikan, udang, kerang dan kepiting
(www.viewnutrition.php.htm)
9. Kalium / K
Kalium kita butuhkan sebagai pembentuk aktivitas otot jantung.
10. Zincum / Zinc / Seng / Zn
Seng oleh tubuh manusia dibutuhkan untuk membentuk enzim dan hormon penting. Selain itu zinc juga berfungsi sebagai pemelihara beberapa jenis enzim, hormon dan aktifitas indera pengecap atau lidah kita.
Defisiensi : unsur runutan Zn dengan keterlambatan pertumbuhan fisik anak (kerdil), lemahnya daya imunitas dan penyembuhan luka, kulit kering dan kasar, bahkan terungkap pula bahwa kasus bibir sumbing dan kanker kulit erat hubungannya dengan defisiensi Zn. Sebaliknya kelebihan unsur Zn dapat menjadi toksik menyebabkan efek akut dan kronik serta diketahui mempunyai hubungan dengan pengurangan kadar HDL, melemahnya fungsi imunitas dan rendahnya status Cu dalam tubuh. (www.nhc.batan.go.id.htm)
11. Sulfur atau Belerang
Zat ini memiliki andil dalam membentuk protenin di dalam tubuh.
12. Natrium / Na
Natrium adalah zat mineral yang kita andalkan sebagai pembentuk faram di dalam tubuh dan sebagai penghantar impuls dalam serabut syaraf dan tekana osmosis pada sel yang menjaga keseimbangan cairan sel dengan cairan yang ada di sekitarnya.
13. Flour / F
Flour berperan untuk pembentuk lapisan email gigi yang melindungi dari segala macam gangguan pada gigi. (http://organisasi.org)
14. Zat besi (Fe)
Ferum atau zat besi sangat penting untuk pembentukan hemoglobin (sel darah merah), pengambil zat oksigen dari udara dan mengedarkannya ke seluruh tubuh. Dalam keadaan normal, diperkirakan seorang dewasa menyerap dan mengeluarkan ferum sekitar 0,5 mg sampai 3,0 mg setiap hari. Kekurangan ferum akan menyebabkan seseorang kurang darah (anemia) dan ini menyebabkan si penderita nampak Pucat, lesu, lemah dan kurang nafsu makan. Penyakit ini banyak diderita oleh bayi di bawah usia 2 tahun serta para ibu yang sedang hamil, dan menyusui serta wanita yang sedang haid. Karena jumlah ferum yang diserap hanya sekitar 10 persen, maka konsumsi yang dianjurkan adalah 10 mg untuk orang dewasa setiap hari atau 18 mg untuk wanita yang berusia 11-50 tahun. (Winarno, 1986). Makanan yang kaya akan zat besi (ferum) adalah kuning telur, kacang-kacangan, sayuran hijau, hati ginjal dan sebagainya.
Gejala Defisiensi : Anemia, kulit pucat, lidah sakit (sore tongue), kecapaian (fatigue), kelesuan, kehilangan nafsu makan, mual-mual (nausea), sensitivitas terhadap cuaca dingin;
Sumber : Biji pumpkin(=sejenis labu), almon, prem (prune), kacang mete, kismis (raisins), kacang brasil (brazil nuts), walnut (=sejenis kenari), kurma, biji wijen, kacang pikan (pecan nuts = sejenis kemiri). (www.viewnutrition.php.htm)
15. Chromium (Krom)
Sebagai bagian dari campuran yang dibutuhkan untuk memudahkan sistem insulin bekerja Terlibat dalam metabolisme lemak dan dalam pemeliharaan struktur materi genetic.
Gejala Defisiensi : Toleransi terhadap glukosa yang buruk dan kolesterol darah meningkat;
Sumber : Kacang-kacangan dan biji-bijian;
16. Phosphorus (Fosfor)
Dalam kombinasi dengan kalsium, fosfor membantu memelihara kekuatan tulang dan gigi. Diperlukan tubuh untuk menggunakan energi dan vitamin B dari makanan;
Fosfor adalah sebuah elemen yang berperan dalam banyak substansi tubuh esensial dan mekanisme pengendalian tubuh;
Gejala Defisiensi : Gejala kekurangan sangat jarang terjadi karena fosfor terkandung dalam hampir semua makanan. Gejala kekurangan mungkin terjadi karena penggunaan antasida (antacid) dalam jangka waktu panjang atau karena tekanan seperti patah/retak tulang. Gejalanya termasuk kelemahan otot secara umum, kehilangan nafsu makan dan sakit tulang, rakhitis (rickets), tulang terasa tak enak (osteomalacia);
Sumber : Terkandung dalam hampir semua makanan;
17. Potassium (Potasium)
Pelengkap (Complement) sodium dalam mengatur keseimbangan cairan tubuh;
Membantu tubuh membuang kelebihan sodium, yang membantu mencegah dan menyembuhkan tekanan darah yang meningkat; Memudahkan nutrien bergerak masuk ke dalam sel dan memudahkan produk limbah bergerak keluar dari sel;
Meningkatkan kesehatan syaraf dan otot, membantu sekresi/pengeluaran insulin untuk pengendalian gula darah; Terlibat dalam metabolisme, memelihara berfungsinya jantung, merangsang pergerakan usus untuk mendorong eliminasi yang seharusnya;
Gejala Defisiensi : Detak jantung yang kencang tak teratur, kelemahan otot, sakit seperti tertusuk jarum (pins and needles), iritabilitas (irritability), mual-mual (nausea), muntah-muntah (vomiting), diare, perut kembung, selulit (cellulite), tekanan darah rendah akibat ketidakseimbangan rasio potasium/sodium, bingung (confusion), apati mental (mental apathy);
Sumber : Buah-buahan, khususnya buah kering, seperti aprikot, juga pisang dan berbagai varietas buah jeruk;
18. Selenium
Sebuah bagian vital dari sistem pertahanan antioksidan tubuh, selenium bekerjasama dengan vitamin E dan dapat menggantikan sebagian fungsi vitamin E;
Gejala Defisiensi : Keluarga dengan sejarah kanker turun temurun, tanda-tanda penuaan dini, katarak, tekanan darah tinggi, sering infeksi;
Sumber : Kacang brasil dan biji bunga matahari;
19. Sodium
Esensial dalam jumlah kecil untuk menata keseimbangan cairan tubuh, bekerjasama dengan potasium dan klorida; Membantu berfungsinya syaraf;
Digunakan dalam kontraksi otot termasuk otot jantung, digunakan dalam produksi energi, membantu memindahkan nutrien ke dalam sel-sel;
Gejala Defisiensi : Pening, kelelahan karena kepanasan (heat exhaustion), tekanan darah rendah, denyut nadi cepat, apati mental (mental apathy), kehilangan nafsu makan, kejang otot, mual-mual (nausea), muntah-muntah (vomiting), berat tubuh turun, sakit kepala.
Mineral Sebagai Bio-Kimia
Selain sebagai penghantar berita listrik antara syaraf (BIO-ELEKTRIK), mineral dan Trace Mineral juga berfungsi untuk mempermudah penyerapan zat-zat gizi. Tanpa mineral, zat gizi yang diperlukan tubuh sulit diserap. Misalnya saja pada vitamin. Tanpa pasangannya, vitamin tidak dapat diserap dengan sempurna oleh tubuh. Vitamin A perlu berpasangan dengan mineral Zinc (Zn), Vitamin B Kompleks membutuhkan Mineral Magnesium (Mg), Vitamin C dengan Kalsium (Ca) dan Vitamin E dengan Mineral Selenium (Se).
Mineral juga memiliki fungsi lain yaitu untuk mengaktifkan semua kelenjar yang ada dalam tubuh, seperti kelenjar buntu yang mulai menurun pada usia di atas 40 tahun. Ataupun pada penyakit gula, akibat fungsi kelenjar pankreas yang kurang baik. Berdasarkan penelitian, keadaan ini bisa diperbaiki dengan mineral.
Jika ditelaah lebih dalam mineral juga banyak memiliki manfaat spesifik. Umpamanya, Kalsium (Ca) untuk pembentukan tulang dan gigi, memungkinkan berfungsinya vitamin C dalam tubuh, pembekuan darah don fisiologi otot. Mineral Iron (fe) atau zat besi, untuk mempertahankan pigmentasi rambut, mening-kotkan kekuatan fisik dan mental unsur penting pada hemoglobin eritrosit dan bertanggun jawab bagi sekitar 20 enzim. Mineral Zinc (Zn) punya manfaat untuk meningkatkan seksual, bertungsi dalam metabolisme lemak, karbohidrat, dan protein. Masih banyak lagi fungsi mineral lainnya. Jika mineral yang diperoleh dari intake makanan tidak tercukupi, tubuh akan rrudah mendapat berbagai gangguan kesehatan.
Mineral untuk Menurunkan Kolesterol
Perkembangan pemahaman fungsi mineral terhadap kesehatan semakin luas, tidak lagi hanya fungsi dasarnya. Sebagai contoh mineral Fe (besi) yang fungsi dasar adalah untuk mencegah anemia, ternyata implikasinya juga dapat meningkatkan produktivitas. Kemajuan pengetahuan dalam fungsi mineral sangat membantu perkembangan sains secara terus-menerus, seperti fungsi beberapa mineral sebagai neurotransmiter (zink, iodium, dan selenium) sangat membantu untuk menciptakan generasi masa depan yang lebih pintar.
Di lain pihak, mineral juga dapat memperpanjang umur dengan peningkatan kesehatan jantung dan hubungannya dengan mencegah kenaikan kolesterol, sebagai faktor risiko penyebab penyakit jantung koroner. Peranan mineral terhadap kesehatan jantung juga sangat banyak dikaitkan terutama, zink (Zn), kuprum (Cu), kromium (Cr), mangan (Mn), selenium (Se), dan kalsium (Ca). Zink, kuprum, krom, dan mangan dikaitkan dengan disfungsi endotelial. Selenium dikaitkan dengan fungsinya pada sel otot jantung serta kalsium hubungannya dengan penurunan sintesa lemak pada jaringan adipose/lemak.
Perbandingan zink dengan kuprum (Zn:Cu) tinggi akan meningkatkan risiko kena penyakit kardiovaskuler hal ini dikaitkan dengan semakin tinggi kolesterol, hipertensi dan HDL-kolesterol (hight density lipoprotein) menjadi rendah. Kebutuhan akan zink adalah 15 mg/hari. Kadar kuprum menurun dalam plasma akan menyebabkan hiperkolesterol dan gangguan fungsi jantung, kebutuhan kuprum dalam sehari 2-3 mg/hari. Kebutuhan krom erat kaitannya dengan metabolisme karbohidrat, kadar krom tercukupi akan menyebabkan kerja insulin meningkat dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler, total kolesterol menurun serta meningkatkan HDL-kolesterol. Kebutuhan Cr 50-200 mg/hari. Kebutuhan mangan 2,5 mg/hari, jika kebutuhan mangan tercukupi, juga akan meningkatkan kerja insulin dan memperbaiki kadar gula dalam darah, serta meningkatkan HDL-kolesterol.
Peranan kalsium untuk menurunkan berat badan dan kolesterol telah terungkap secara empiris, walaupun sebagai fungsi utama kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Perkembangan pengetahuan ini juga membawa dilema (antagonistik) efek kalsium terhadap peningkatan risiko aterosklerosis. Konsumsi kalsium yang cukup dalam diet harian dianjurkan untuk menurunkan berat badan dan menurunkan sintesis lemak dan mencegah hiperkolesterol. Hasil studi longitudinal pada wanita menunjukkan IMT (indeks massa tubuh) menurun dengan peningkatan konsumsi kalsium. IMT adalah perbandingan berat badan (kg) dengan tinggi badan (meter) pangkat dua. Konsumsi kalsium dengan protein (rasio 1:20) akan menurunkan berat badan 1 kg/tahun. Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa orang yang kegemukan (obesitas) akan dapat menurunkan berat badan dengan tingkat keberhasilan 60-80 persen jika konsumsi kalsium sesuai anjuran.
Mekanisme kerja kalsium berhubungan dengan peran intraseluler kalsium dalam metabolisme pada jaringan adiposit (terlihat pada gambar). Peningkatan konsumsi kalsium dalam bahan pangan akan menurunkan konsentrasi 1,25-dehidroksi vitamin D (1,25 (OH2) D). Hasilnya akan menyebabkan penurunan pengaturan transfer kalsium ke adiposit dan pankreas. Dalam adiposit penurunan konsentrasi kalsium intraseluler akan menurunkan sintesa asam lemak, penurunan proses lipogenesis (pembentukan lemak), dan peningkatan lipolisis (pemecahan lemak).
Daftar Pustaka
http://organisasi.org)
www.nhc.batan.go.id.htm)
Harian KOMPAS



















